Tradisi Buka Puasa Bubur Gule Khas Sunan Bonang Dipadu Buah Kurma


TUBAN-Bagi-bagi takjil gratis berupa bubur. Mungkin bukan hal yang baru. Di Tuban. Jawa Timur. Bagi-bagi takjil disajikan dengan menu bubur bercita rasa khas.. Yakni bubur rasa gule ala Sunan Bonang yang dipadu buah kurma.. Warga setempat dan para peziarah rela berebut bubur itu sambil menunggu buka puasa tiba.


Sebenarnya. tidak ada bedanya cara pembuatan bubur pada umumnya dengan bubur bonang. Hanya saja Bubur Bonang rasanya lebih mirip kuah Daging Gule..

Cara membuatnya. terlebih dulu tulang daging sapi diceburkan kedalam air mendidih selama satu jam.. Selanjutnya. barulah beras yang dicampur bumbu dan santan kelapa dimasukkan ke dalam wajan. Setiap harinya. para juru masak makam Sunan Bonang ini menhabiskan beras hingga empat puluh kilo gram dan tulang daging sapi epuluh kilo gram. Semantara untuk mempersedap rasa. Cara memasak dilakukan dengan mengunakan kayu bakar layaknya proses memasak pada masa Sunan Bonang.

Jetelah bahan bubur dicamprkan semua. Bubur ini diaduk hingga memerlukan waktu dua jam sembarai dicampur pewarna bubur yang terbuat dari rempah-rempah Alami..

Menurut pengurus yayasan makam Sunan Bonang. Ikhwan Nai'im. Resep pembuatan bubur ini turunan dari Sunan Bonang. Dimana dulu sejarahnya. pembagikan nasi untuk takjil buka puasa memerlukan biaya banyak. Dengan mengunakan bubur rasa gule inilah. disamping butuh sedikit boaya namum bisa dimanfaatlan semua orang.


Sajian bubur bercita rasa khas ini. Di maksudkan untuk takjil bagi semua umat Islam yang sedang menjalankan ibadah Puasa Ramadhan..

Bubur ini di bagikan secara gratis. kepada siapa saja yang menginginkanya. Termasuk warga sekitar wisata makam sunan bonang dan para peziara.

Untuk mendapatkan bubur rasa gule ini. Ratusan warga sekitar dan para peziarah pun rela antri menunggu hingga berjam jam lamanya. Saking banyaknya warga yang antri. hingga berdesak desakan. Karena berdesak desakan. suasana tersebut sangat mengganggu orang yang membagikan bubur. tandas zakaria warga sekita.

Setelah antri berjam-jam hingga berdesak-desakan. Sebelum disajikan. bubur ini dipadu dengan buah kurma asli mekkah dan baru bisa disantap setelah Adzan Maghrib berkumandan(***).

0 komentar:

Posting Komentar


Kategori Berita

Berita Terkini

Komentar Terkini